Sudah Rapihkah 'Style' Toko Online Kamu?


Hello...
Lama tak cuap-cuap lagi. Gimana kabar toko online kamu? Banjir, standar, seret, atau lebih besar pasak daripada tiang? hehe. Well, apapun itu keadaannya, karena kamu telah memilih jalan ini, baiknya tetap kamu jalani. Bila keadaan bisnis kamu sedang kurang baik, yakin saja badai pasti berlalu.

Maka dari itu, sejauh apapun kamu berusaha, tetap saja butuh yang namanya evaluasi. Evaluasi terhadap produk yang kamu jual, strategi marketing yang sudah kamu lakukan, dan tentu saja manajemen keuangan toko online kamu.


Kamu mungkin merasa dengan cukup banyak yang sudah berbelanja di toko online kamu, adalah pertanda toko online kamu sudah maju. Mungkin bisa dikatakan iya, tapi belum sempurna. Ujungnya, kamu hanya tau banyak dana yang masuk. Tapi tidak tau berapa sebenarnya keuntungan kamu? Itulah bila manajemen tidak dikelola dengan rapih. So, agar jualan online kamu seimbang antara pemasukan dan pengeluaran, baiknya kamu simak beberapa tips ini.

1.    Memisahkan Uang Usaha dengan Pribadi
Seorang penjual online yang notabene pengusaha pemula masih menganggap tidak perlu memisahkan uang pribadi dengan kas usaha karena usahanya baru dirintis. Uang usaha termakan untuk kebutuhan sehari-hari,  lalu uang pribadi malah digunakan untuk kebutuhan usaha. Hal itu bisa mengganggu arus kas usaha kamu. Bila kedua uang tersebut kamu gabung, kamu akan kesulitan mengontrol pemasukan ataupun pengeluaran usaha. Besar atau kecil suatu usaha bukan menjadi ukuran bagi kamu untuk mengelompokkan uang usaha dengan pribadi. Dengan memisahkannya, kamu dapat mencatat seluruh transaksi dengan rapi.

2. Menghimpun Data Semua Pelanggan
Mungkin bagi yang berjualan via toko online di website hal ini tidak perlu dipusingkan, karena data-data pelanggan semuanya sudah terangkum dalam sistem. Lain hal bila kamu berjualan melalui sosial media seperti facebook, instagram, atau twitter. Kamu harus memindahkan secara manual tiap ada konsumen yang melakukan transaksi dengan kamu. Mereka inilah yang nantinya akan menjadi aset bagi kamu. Berapa puluh, berapa ratus, sampai berapa ribu pelanggan yang Anda punya. Klasifikan mereka sesuai produk yang sering mereka minati dan tiap tanggal berapa kebanyakan dari mereka melakukan transaksi.

3.  Perhatikan Kualitas Produk
Kualitas produk mencakup banyak hal dari mulai kualitas produk itu sendiri seperti kelengkapan, kondisinya, packagingnya, kebersihan, tanggal expired, dan hal-hal yang bisa saja membuat konsumen kecewa. Katakanlah seperti segel yang lepas. Namun karena kamu yakin kualitas sudah oke, kamu tak mengindahkan hal itu. Akibatnya konsumen kurang puas dan melakukan complain. Oleh karenanya alangkah lebih baik kalau kepuasan konsumen diutamakan dengan menomorsatukan kualitas produk yang akan Anda beri kepada konsumen.

4. Tepat Waktu dalam Mengirim Barang
Kedengarannya mungkin biasa saja. "Yang penting barang saya kirim," begitu menurutmu. Bila kamu tidak punya pola yang jelas setiap harinya, kadang kamu kirim barang sore, kadang malam, itu malah akan merugikan kamu sendiri. Waktu yang seharusnya bisa kamu gunakan untuk keperluan lain malah kamu gunakan untuk mengirim paket. Tenaga kamu pun terbuang percuma begitu saja. Misal kamu sudah mengirim paket di sore hari, lalu ada pesanan dan customer kamu meminta paket dikirim malam itu juga, kamu pun jadi balik lagi ke jasa pengiriman. So tentukan waktu di mana kamu bisa mengirim 1 kali saja. Misal saat malam hari saja setiap pukul 20.00. Memiliki jadwal yang teratur seperti ini selain bisa membuat manajemen kamu lebih baik juga bagus buat kredibilitas toko online kamu yang bisa mengirim di hari yang sama.


Hal-hal tersebut sangat simpel untuk dilakukan. Tinggal bagaimana kamu mau atau tidak melakukannya, sempat atau tidak, dan 'penting' atau tidak. So, sudah siap untuk berbenah diri, selamat menjalankan dan semoga sukses!


.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Sudah Rapihkah 'Style' Toko Online Kamu?"

Posting Komentar